U - Kiss

U - Kiss

Jumat, 06 Januari 2012

Because I'm....part 6


maaf sebelumnya kalau FF because i'm ini sempet tertunda lama...
aku baru sempat melanjutkannya sekarang....
selamat mengannyus dah^^..
Author POV
 “HWaaaaaaaaaa……. “
“ hahahahahhahaha,,,, “
“ apa kau terkejut ? tanyanya

“ lucu sekali jika kau ketakutan olehku.. “ ejeknya
“ Noe’…….. !!!!!”
Gelegar suara Namja yang bernama Lee Jung Hwan itu membuat beberapa daun di sekitar taman sekolah rontok….
End-
Bong Baek Hi POV
Bel telah berbunyi itu artinya aku harus menyelesaikan hukumanku hari ini, seperti biasa pada jam pelajaran “Matematika” aku melakukan kesalahan sehingga aku harus di hukum sampai jam pelajaran usai plus hukuman tambahan lagi. Aku selalu berurusan dengan BK setiap seminggu sekali, beruntung kali ini bukan ‘ Dewa kedisiplinan’ yang menjatuhi ku hkuman tambahan tetapi guru BK sendiri-
“ huft.. apa aku harus begini terus sepanjang hidupku “ gumamku
“ apakah dia tidak melihat kondisiku, bagaiman aku bisa mengepel seluruh WC utama yang berjumlah 8 bilik itu” gerutuku kesal
Maldo andwae nado mollae……
neoman baraboge dwaesseo…
Mi weohaebwado.. aereur sseobwadoh… soomgyeobwado andwaeneungeol…
Eereom andwae jaggu weonhae….
nege ppajyeotdago malhae…..
ggoo meur gweo bwado…. neo ppooningeol maldo…. andwae jiman neol saranghae
“ handphone ku.. “ seruku
Akupun menyandarkan alat pel pada dinding  di turunan tangga menuju lantai satu-
“ yobseo..?”
“ Baek Hi.. kau di mana ?” Tanya sesorang di sana. Oppaku.
“ aku sedang ada tugas tambahan.. jadi Oppa dan Eonnie pulang saja dulu.. “
“ apa kau tak apa.. ?” tanyanya lagi
“ angio… aku baik – baik saja.. kajja .. pulang sana..!” seruku
“ nanti Amber~sii akan menjemput mu jika kau selesai dengan tugasmu.. arra..!” serunya
“ ne.. oppa..”
“ aku akan menunggu mu di rumah karena hari ini aku tidak memiliki pekerjaan “
“ click..” sambungan terputus
Aku menatap sekeliling gedung dari tangga tingkat satu ini, ternyata sekolah ini sedikit menyeramkan jika lengang dan tenang tak berpenghuni. Aku mengeleng – gelengkan kepalaku menghilangkan fikiran sesatku yang bisa membuat kakiku yang di ‘gifsun’ ini semakin membatu-
 Dengan susah payah aku membawa alat pel dan juga tongkat ku menuruni tangga dan bergegas menuju WC utama untuk menjalankan misiku dengan keadaan setengah mumi seperti ini-
“Srusszzzz…” ku nyalakan keran untuk memulai kegiatanku, setidaknya derasnya air ini mampu menemaniku dari kesunyian sekolah ini.
Samar – samar aku mendengar  langkah seseorang mendekati WC ini-
“ Siapa ?” gumamku dalam hati
Apakah ada seseorang yang belum pulang dari sekolah ini, ataukah khayalanku yang tadi menjadi kenyataan. Aku pun mematikan keran itu untuk mendengar lebih jelas suara itu. Berhenti. Yah,, sura itu berhenti, aku mulai merinding-
“otokhe…” gumamku ( aku menyadari jika terjadi sesuatu padaku aku tidak bisa berbuat apa - apa karena keadaanku yang seperti ini, setengah mumi. Aku mulai memutar otakku untuk mencari ancang – ancang-)
“yobseo… ?“ serunya
Aku pun menutup mulutku dengan lenganku yang tersisa. Ternyata ada seseorang di luar sana. Aku benci keadaan seperti ini, apa orang itu baik?, siapa dia ?, apa dia maniak ? pembunuh ?. tidak.. fikiran burukku mulai bermunculan satu persatu-
“ Othoke.. “ desahku sangat pelan
Ideku pun muncul siring dengan keadaanku yang tercekat. Aku memainkan keran tersebut agar ia menjauh dari sini dan mengira bahwa WC ini berhantu. Tanpa fikir panjang aku rasa ide itu cukup baik untuk melindungiku-
"Sreeezz...." Ku putar keran itu...
berhenti....
" Sreeezzz...." ku putar kembali...
“ yobseo…” serunya lagi
“ apa ada orang di sini ..?” serunya lagi
Akupun lalu menghentikan ide gila ku tersebut, suaranya pun menghilang-
“ Huft,,”
Hening sejenak, namun…
Langkahnya pun terdngar lagi, yah.. langkahnya terdengar lagi bukan menjauhi tempat ini tapi justru mendekatinya. “ sial..” gumamku. Jantungku berdegup begitu kencang-
“ brak…”
….
“ brak…”
 Jantungku berdetak tanpa kendali mungkin kini ia telah terjatuh dari tempatnya, akupun mengacak rambutku dan membawanya ke hadapan wajahku, yah hanya itu yang bisa ku lakukan-
“ Brak…. “
Suaranya semakin mendekatiku, dengan bodohnya aku memasang tampang seperti orang gila bagiku, yah…. Hanya ini yang bisa ku lakukan-
“ SreTTTTT….”suara pintu WC di hadapanku terbuka perlahan.
“HWaaaaaaaaaa……. “ teriaknya di susul dengan terduduknya namja ini di hadapanku.
“ hahahahahhahaha,,,, “ tawaku melepaskan ke gelisahan di dadaku yang membuat jantungku serasa akan pecah.
“ apa kau terkejut ? Tanya ku sembari merapikan rambutku dan sedikit dikit mencuri nafas
“ lucu sekali jika kau ketakutan olehku.. “ elakku dengan sedikit ekting agar ketakutanku tidak terlihat
“ Noe’…….. !!!!!” serunya sembari menunjukku.
Akupun memperhatikannya, namja ini berkeringat. Yah sepertinya ia benar – benra mengangapku hantu, tiba- tiba otak licikku bekerja. Bagaimana jika aku memanfaatkan situasi ini ?
“ aku tidak menyangka jika kau seorang pengecut..”
“tidak..!! “ elaknya sembari berdiri dan membersihkan pakaiannya.
“ kau terlihat pucat dan berkeringat.., seperti itu kau bilang tidak.. “ desakku
Ia hanya terdiam dan masih membersihkan pakaiannya-
“ lucu sekali jika ini di ketahui oleh banyak orang ..” ejekku
Ia pun mulai menatapku dengan tatapan tajam. Dadaku. Yah.. dadaku berdegup, apa ia kerasukan di sini, mengapa ia menatapku seperti itu, apa dia akan memakanku atau menbunuhku-
“ hei.. Noe’.. !!! “ teriakku emecahkan keheningan. “ apa kau tidak takut jika ku beberkan masalah mu ini..” seruku mengancam, memecanhkan kebisuan.
“ apa maumu,,? “ tanyanya dengan tatapan serius
 Aku meneguk liurku dan menjawabnya dengan sepontan bahkan otakku saja belum meresponya dan telingaku belum mendengarnya-
 ia pun mengambil alat pel dan mulai membersihkan tempaat ini. Untuk sesaat aku sempat menghawatirkannya namun setelah nafasku kembali normal dan degup jantungku mulai melambat aku senang bisa memanfaatkannya, aku tidak menyadari jika ide gilaku ini dapat meringankan bebanku. Aku metap punggung namja yang sedang bekerja dihadapanku, sedangkan aku hanya berdiri di tengah lorong dan bertopang dengan tongkatku.
20 menit kemudian…
Seruruh WC utama pun telah bersih aku menatap namja itu lagi, ia mengambil tasnya dan bergegas meninggalkanku-
“ gomawo…” seruku
Aku berjalan menuju gerbang sekolah. Tugasku tidak beitu berat hari ini-
“ tit… “ suara klakson mobil
“ cepat sekali onnie menjemputku.. apa dia tau apa yang ku lakukan “ uajarku sembari berbalik menghadap ke belakang.
Aku menatap heran,mengapa  tak ada mobil eonni apa itu klakson mobilnya ? mengapa ia belum pulang?, apa yang di lakukannya?. Dan Ku rasa jalanku sangat lambat selama menjadi mumi ini, akupun memberinya jalan agar mobil itu dapat melewatiku, tapi aku salah mengira.. mobil itu tidak meninggalkan ku tetapi berhenti tepat di sampingku-
“ masuklah…” serunya
“ aku menunggu… se..”
“ masuklah.. aku akan mengantarmu, dan kau tidak perlu hawatir aku tidak akan membalas dendam..” ujarnya.
Akupun meurut dan masuk ke dalam mobilnya, tepat di sampingnya, kami menyusuri seoul  menuju rumah Oppaku-
“ apa yang terjadi padamu ?” tanyanya memecah keheningan
Aku hanya terdiam meresapi pertanyaanya tapi mulutku tidak dapat mengucapkannya-
“ apa kau berkelahi hingga kau seperti itu ?” tanyanya lagi
Kali ini dengan cepat mulutku merespon-
“ yak.. kau kira aku maniak tawuran.. !”
Aku menatapnya acuh. Namun dia membalasku dengan senyuman kecut, “apa yang difikirka orang ini “ gumamku. Apakah aku begitu buruk di matanya. Selama perjalanan pulang, perjalanan ini terasa dingin seperti ada yang kami fikirkan masing – masing-
bersambung>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar