U - Kiss

U - Kiss

Kamis, 13 Oktober 2011

"Because I'm..." part 3


Part 3
Luna POV
“ Huft… !! lelahnya…”
Aku merebahkan diri untuk bersantai hari ini. Aku menatap jam dinding yang terpajang di hadapanku, 15.00 p.m dua jam lagi aku syuting ‘lebih baik sekrang aku tidur’…


MYSTERY… MYSTERY

Molla… Molla… ajig naneun Molla..

Gibon Gibon saranggongshig

Saramdeure ibyeolgongshig

HYSTERIC… HYSTERIC…

Dalla.. Dalla.. naneun neomu Dalla

“Aiguh… siapa lagi..!! bisakah aku beristirahat sebentar !” Gumamku

“Yobseo….”

>>>>> 

Aku menutup sambungan itu, kemudian kembali berbaring, tapi mengapa mataku enggan tertutup. Aku sedikit bergembira karena hari ini aku bisa bersantai lebih lama, tetapi…  di sisi lain aku sedih, mengapa jadwal syutingku ditunda.. yah.. telpon yang ku terima adalah telpon pemberitahuan bahwa jadwal syutingku di tunda, jadwalku hari ini akan digantikan oleh “Lee Hye Ri” , bukan hari ini saja, tapi beberapa hari ini… Lee Hye Ri yeoja manis yang empat bulan lalu dikenalkan kepadaku sebagai adikku di dunia Entertaiment, aku juga tidak menyangka namanya akan secepat ini melejit..

“Drettt…”

“MYSTERY… MYSTERY

Molla… Molla… ajig naneun Molla..

Gibon Gibon saranggongshig

Saramdeure ibyeolgongshig

HYSTERIC… HYSTERIC…”

“ Kevin ~sii “ seruku saat melihat layar ponselku

“ Yobseo…. “

“ kau sedang apa ? “ tanyanya

“ aku sedang beristirahat… “

“ maukah kau keluar denganku untuk beberapa menit, aku bosan berada di rumah… rasanya telinga dan kepalaku ini mau pecah saja mendengarkan ocehan orang – orang di rumah ini “ ujarnya panjang lebar.

“ ehm… “ ( gumamku )

Otakku berfikir untuk menyetujui permintaannya karena hari ini hatiku begitu galau dan yah… aku sedang tidak sibuk –

“ ayolah…. “ desaknya

“ baiklah, tapi kau yang harus menjemputku…  arra… !!”

“ Ne… aku tau itu…, gomawo… yobo….” Ucapnya

“  Ne…. Boo!!!!”

Aku sengaja menyerukan kata – kataku agar namja yang menelpon ku itu tidak heran mendengarnya. Ia memang selalu berkata seperti itu kepadaku saat ia merayu seseorang untuk memenuhi permintaanya, jadi bagiku itu tidak asing dan aneh lagi, lagi pula aku tidak keberatan jika ia memanggilku seperti itu –

“ jam 18.00 P.m aku akan menjemputmu … Arra… “ jawabnya

“ Ne ! pasti kau yang terlambat menjemputku …”

“ angio… ! kali ini aku benar – benar muak di rumah …”jelasnya

“ baiklah…. Awas jika kau menjemputku terlambat, mati kau,,, !”

…..

Pukul  17. 30 pm….

Setelah mandi aku bergegas memilih – milih baju untuk ku pakai bertemu Kevin Oppa malam ini. Tidak… aku tidak terbiasa memanggilnya Oppa, karena menurutku sifatnya seperti anak kecil, jadi ia tidak cocok untuk di panggil ‘Oppa’ lagi pula aku terbiasa memanggilnya Kevin saja –
......

“ bukan.. “

“ terlalu mencolok “

“ huft… biasa “

“ terlalu ketat ”

“ seperti ibu hamil ”

“Yak..! aku harus pakai yang mana ?”

15 menit kemudian…

Aku memutuskan memakai mini dress ‘baby pink’ dengan corak beruang berwarna putih sangat manis menurutku. Ku biarkan rambut panjang bergelombangku terurai manja di kepalaku, ku poles mukaku setipis mungkin untuk memberikan kesan biasa dan sederhana, tak lupa pula bibirku dengan lipglos tipis seperti warna bajuku  ini. Setelah selesai merias wajahku, aku memutuskan untuk menunggu Kevin ~ sii di ruang tengah. Ku putar Tv untuk menemaniku menunggu, aku membolak – balikkan chanel  Tv ku, tetapi aku penat melihatnya, melihat Lee Hye Ri yang hampir memenuhi semua Chanel Tv ku. Ku putuskan untuk mematikannya lalu beralih ke ruang tamu –

“ huft… ” gumamku

Aku mencoba membuka handphone ku, ketika ku tatap layar di handphone ku foto seorang gadis berambut panjang dengan seorang laki – laki tampan nan manis. Yah… itu adalah fotoku dan foto Kevin~ sii sewaktu aku baru masuk di “MBS school ”. Aku tau akulah tempatnya mencurahkan segelemit kesulitan hidupnya, aku pun tau akulah tempatnya melarikan diri jika ia bosan dengan kehidupannya  ‘seperti sekarang ini’. Tapi, bolehkah aku menyukainya? , fikiranku pun melayang sendiri pada tujuannya

Aku berusaha menggelengkan kepalaku agar fikiranku ini lenyap..

“ pabo… !!! ” seruku

 aku menatap jam yang ku kenakan 18.10 pm ternyata lagi – lagi namja itu terlambat menjemputku, aku mencoba untuk menghubunginya –

“ tu…t.. Kevin ~ sii, kapan kau menjemputku ?”

“ baiklah, aku akan segera ke sana… ada sedikit masalah di sini !” serunya

“ tunggu aku ! aku tidak mungkin melupakanmu dan juga janji kita… “ ucapnya lagi

“ ya… cepatlah… “

Aku menutup sambunganku, tapi aku tersenyum. Entah mengapa aku tersenyum seperti ini, sepertinya wajahku memerah melebihi warna bajuku. Sepertinya aku sudah terbiasa jika ia menjemputku terlambat, aku percaya pada namja itu, seperti ia mempercayai ku –

“ mengapa aku bahagia sekali “ gumamku lirih..

“ entahlah.. “

10 menit kemudian…
Mobil Volkswagen abu – abu yang sangat mewah itu berhenti di depan gerbang rumahku. Namja tampan yang mengenakan kemeja abu – abu dengan jeans hitam yang tergulung semata kaki dengan sepatu ‘kets Slop’ membuat casual tampilannya tetapi sangat tampan bagiku. Aku pun berjalan menghampirinya –

“ apa kau suadah siap ..?” tanyanya

“ sudah 10 menit yang lalu .. “

“ baiklah ayo kita jalan…” ucapnya

“tapi tunggu.. ( ia menghentikan langkah ku ketika aku akan masuk ke dalam mobilnya ) kau terlihat cantik malam ini..” serunya

“ bukankah… setiap hari aku memang cantik” elakku

“ akh,,, tidak… tapi kau benar – benar cantik malam ini !” jawabnya

“ sudahlah… kapan kita jalan “

Wajahku terasa panas kembali, lagi – lagi sepertinya wajahku memerah. Aku duduk tepat di sebelah kiri Kevin ~sii, kemudian ia mulai memutar sebuah lagu untuk membuat perjalanan kami terasa nyaman dan tidak canggung –
….
Eonjengan I nunmuri meomchugil
Eonjengan I eodumi geodhigo
Ttaseuhan haetsari I nunmureul mallyeojugil

Jichin nae moseubi
Jogeumsshik jigyeoweojineun geol neukkimmyeon
Dabeorigo shipjyo
Himdeulge jikkyeoodeon kkumeul
Gajin geotbodaneun
Bujokhan geoshi neomunado manheun ge
Neukkyeojil ttaemada
Darie himi pullyeoseo na jujeoanjyo

Eonjengan I nunmuri meomchugil
Eonjengan I eodumi geodhigo
Ttaseuhan haetsari I nunmureul mallyeojugil

………

Aku tidak pernah mendengar lagu ini sebelumnya, tapi lantunan lagu ini bisa mewakili perasaanku, ku tatap layar tape di dasbor mobilnya ‘Someday – Lee Hye Ri ( pura – puranya xixixixi )’.

“ apa kau suka lagu ini ? “

“ tidak… “ jawabnya singkat

Aku tau, tidak mungkin Kevin menyukai lagu seperti ini, Kevin sangat menyukai lagu – lagu balat yang slow dan beberapa lagu klasik, bukan lagu seperti ini.

“ mengapa kau putar lagu ini ?”

“ agar kau tidak tertidur di mobilku yang nyaman ini, ! serunya sambil tertawa

Aku mengendus kesal manusia sombong “ gerutuku” sembari memukul lengannya –

“ hahaha… maafkan aku, itu hanya bercanda… !”

Mobil  Volkswagen ini pun berhenti di ‘ampyongdong ( buat sediri )’ daerah di korea yang terkenal dengan makanannya yang enak – enak dan pemandangannya yang menarik. Menurut ku tempat makan ini seperti di kota paris, ada meja – meja putih di dekat sungai ampyongdong dengan lilin hias yang mengeluarkan aroma khasnya serta lampu – lampu taman yang mengambil konsep paris membuat mata yang datang tidak ingin untuk berkedip. Aku dan Kevin ~sii memang sering ke sini, tapi aku selalu merasa baru pertama kali ke sini. Aku tau ketenangan seperti  inilah yang disukai Kevin, suasana hati yang tenang dan nyaman.

Woo Sung Hyun ( Kevin ) POV

“ Lelah sekali tubuhku “

Aku memutuskan untuk langsung menuju kamarku sesampainya di rumah. Aku melepas pakaian sekolahku, dan bergegas  untuk berendam beberapa menit agar lelah di tubuhku ini segera menghilang. Setelah berendam aku berganti pakaian yang telah disiapkan di atas ranjangku, kemudian aku menuju ruang makan untuk mengisi perutku yang sedari tadi ‘konser’. Makanan telah siap di atas meja keramik tepat di depan mataku, satu panci ‘sabu – sabu’, friedchiken ,shusi, dan salat buah yang mampu membuat perutku semakin bergemeruduk keras. Aku pun menggeser bangku meja makan agar aku dapat meletakkan bokongku ini, aku duduk tepat di depan meja makan dan melahap beberapa makanan yang ada di hadapanku –

“waiterss…tolong ambilkan saus sambal…. “

Sebotol saus sambal dan ‘lepek’ yang terisi saus sambal pun datang. Mungkin di antara semua makanan di hadapanku ini, friedchikenlah yang paling ku suka. Mungkin karena aku terbiasa memakan makanan Amerika seperti ini sejak kecil dulu, saat aku ikut dengan ayah dan ibuku di sana. Baru satu kali menggigit friedchiken ajudanku pun datang –

“ tuan ini vitamin untuk anda.. “ ucapnya

“ kemudian ini “ lanjutnya

Aku melirik vitamin C yang ada di sebelah kanan lenganku lengkap dengan segelas air putih dan satu buku harian berwarna biru, buku biru yang berisi jadwal – jadwalku untuk berkunjung ke beberapa rekan kerja ayahku yang tidak dapat di kunjunginya karena padatnya jadwal yang dimilikinya. Aku pun harus menggantikannya, katanya ‘ sebagai pembelajaran untukku sebelum menjadi presedir yang sebenarnya’. Tapi tak jarang juga aku selalu menghindarinya yang menyebabkan ayahku mengomel –

“huft… “

Seleraku untuk memakan ‘FriedChiken bagian paha yang montok ’ pun lenyap

“bisakah kau membuang buku itu.. “

“ maaf tuan… ini perintah “ ucapnya

“ di mana ibuku ?”

“Nyonya sedang memimpin organisasi kewanitaan di  ‘MyongGong ( buat sendiri jg.. )” jawabnya

akupun meminum vitaminku dan membawa buku biru itu menuju ke kamarku

“ Tuan,,,, 15 menit lagi saya tunggu anda di bawah.. “ ucapnya

“ baiklah… “

Aku melanjutkan langkahku menuju kamar, ku lihat beberapa jadwal yang harus kunjungi

“pabrik roti “

“pabrik sepatu “

Aku berfikir cepat..aku harus membuat alasan apa lagi hari ini, terlalu banyak alasan licik yang kulakukan untuk  menghindari jadwal – jadwalku ini...
……
sumgyowatdon naye….
sujubun ma-um modu nege jul-kke (yeiyeye…)
chaga-un na-reu-rum-chiginun / noye miso
tajyo-itdon na-ye
odu-un ma-um modu nege yolkke (eyeiyeye…)
chidokhan naege umi-reul jun noye sarang
……

Ku tatap layar handphoneku yang tergeletak di atas mejaku “ My father “ oh… tidak jagan sekarang… !

“ yobseo…. “

“ bisakah kau mengunjungi rekan ayah yang sudah di agendakan untukmu itu… ? “ tanyanya

“sepertinya hari ini aku sibuk ! banyak tugas sekolah yang harus ku selesaikan “

“ ayah mengerti… tapi tolonglah ini adalah rekan yang sangat penting bagi ayah, ini harus ayah kenalkan padamu, mengertilah…kali ini saja !” desaknya

“ tapi… “

“aku menunggu kabar baik darimu, ingat kau adalah anakku ! jangan mengecewakan ayahmu “ tegasnya

“ click… “

Sambungan pun terputus . Aku membanting buku biru dan handphone ku ke ranjang, aku pun ikut membantingkan diri ke ranjang. Pikiranku pun hanyut dengan sendirinya ‘ mengapa aku tidak berniat sedikitpun untuk menjadi seperti ayahku itu’ mengapa mereka tidak memberikanku kesempatan untuk memilih hal yang ku suka, dan mengapa aku harus di bebani untuk menggantikan posisi ayahku –

“ hais….. “ ku tumbuk ranjangku

“ tok… tok… tok… “

“tuan… ayo,,, !saatnya kita pergi “ ucapnya dari balik pintu

“ tidak… aku tidak mau…. Pergilah… “

“ brek… “ pintu terbuka

“ ini perintah dari tuan besar… “ desaknya

Terkadang aku senang memiliki ajudan tetapi di saat seperti ini aku geram sekali dengan yang namanya ajudan mengapa ia hanya menuruti orang yang membayarnya –

“ kau melayani ku atau ayahku… !! “

“ anda.. “ jawabnya santai

“ jika kau melayaniku maka dengarlah kata – kata ku… “

“ pergilah… “

Ajudanku pun menurut pergi meninggalkan kamarku. Mungkin aku salah telah berkata seperti itu padanya, tapi inilah jalan yang harus ku ambil. Aku menatap langit – langit kamarku, saat mataku akan terpejam –

……
sumgyowatdon naye….
sujubun ma-um modu nege jul-kke (yeiyeye…)
chaga-un na-reu-rum-chiginun / noye miso
tajyo-itdon na-ye
odu-un ma-um modu nege yolkke (eyeiyeye…)
chidokhan naege umi-reul jun noye sarang
……

“ my father “

“ ais….. “

Mungkin ayahku menelpon ajudanku untuk menanyakan apakah aku menjalankan tugasnya dan pastinya ajudanku berkata ‘tidak ‘ pada ayahku, kemudian ia memelponku untuk memarahiku. Memang, kali ini aku sangat keterlaluan pada ayahku,karena aku muak dengan hidupku, mengapa aku tak boleh seperti yang lain. Ku cari nomor di kontak handphone ku yang dapat mengangkat kepenatanku akan masalah ini. “ Luna “ gumamku, yah… gadis itu memang sangat tepat jika di jadikan sebagai tempatku  melarikan diri dari masalah – msalah ini. Rasanya jika aku mengungkapkan masalahku padanya bebanku terasa sedikit terangkat. Ia begitu baik padaku, lagi pula sudah lama aku mengenalnya, kami memiliki banyak hobby yang sama yang menyebabkan aku semakin dekat dengannya dan ia juga cantik-

“ Yobseo…. “ jawabnya lembut

“ kau sedang apa ? “

“ aku sedang beristirahat… “ sahutnya

“ maukah kau keluar denganku untuk beberapa menit, aku bosan berada di rumah… rasanya telinga dan kepalaku ini mau pecah saja mendengarkan ocehan orang – orang di rumah ini “

“ ehm… “

Mengapa gadis ini masih mengguman.. aku mulai khawatir jika ia tidak bisa menemaniku. Apa ia sibuk dengan jadwalnya, aku tidak mungkin lupa jika gadis ini adalah seorang artis –

“ ayolah…. “

“ baiklah, tapi kau yang harus menjemputku…  arra… !!” jawabnya

Aku senang mendengar jawabannya berarti hari ini aku bisa mempersiapkan mental untuk bertarung dengan ayahku..

“ Ne… aku tau itu…, gomawo… yobo….”

“  Ne…. Boo!!!!” ucapnya heran

Aku tersenyum mengingat kata – kata ku yang kuucapkan padanya. Kata – kata itu sering ku lontarkan saat aku membutuhkannya, aku juga tidak merasa canggung jika ku bubuhkan padanya. Toh… aku juga sepertinya menyukainya mungkin karena ia selalu mengisi hatiku di saat aku penat dengan kehidupanku tetapi mengapa ia masih saja canggung mendengar kata – kataku ini…

 “ jam 18.00 P.m aku menjemputmu … Ara… “

“ Ne ! pasti kau yang terlambat menjemputku …” serunya

Memang jika di fikir – fikir setiap aku membuat janji padanya aku akan selalu terlambat dan itu selalu membuatnya kesal tapi kali ini tidak…, aku benar – benar tidak memiliki alasan untuk terlambat -

“ angio… ! kali ini aku benar – benar muak di rumah …”

“ baiklah…. Awas jika kau menjemputku terlambat, mati kau,,, !” serunya lagi

Pukul 17.40….

Aku sengaja mempercepat waktuku untuk acaraku malam ini. Selain aku tidak ingin mendengar omelan ayahku, aku juga tidak ingin Luna terlalu lama menungguku seperti yang sering kulakukan padanya, belum lagi jika di potong oleh kemacetan kota seoul. Kali ini aku ingin mengejutkan yeoja itu, agar ia tidak berfikir bahwa aku selalu tidak serius jika membuat janji dengannya –

Ku keluarka mobil abu – abuku dari tempat persimpanannya

“ ajjussi… jam berapa ayahku pulang.. ?”

“ mungkin malam ini jam 8 tuan… “ jawab ajudanku yang berdiri mengikutiku sedari aku keluar dari kamarku.

“ baiklah… aku akan keluar sebantar “

Orang di hadapanku itu hanya membungkuk, ketika aku berlalu meninggalkannya. Aku menatap jam gucci hitam yang ada di tanganku  17.45 p.m… aku harus menambah kecapatan agar cepat sampai di depan rumah Luna. Malam ini langit kota seoul di penuhi banyak bintang, aku menatap mobil yang lalu lalang di sekitarku sepertinya malam ini tidak begitu ramai, jadi aku bisa menunggu lampu merah dengan cepat tanpa harus menggu antrian panjang yang dapat menjebakku pada lampu merah yang ke dua –

Aku belok di simpang tiga “ myongsong ( buat sdr lg )” untuk mempercepat perjalananku menuju rumah Luna, karena di sana jarang di lewati oleh mobil – mobil jika malam hari. Dari jauh sorot lampu mobilku mengenai punggung seorang yeoja yang mengenakan pakaian berwarna kuning dengan mobil entahlah.. aku tidak begitu mengenali jenis mobil itu. yeoja itu berdiri di sebelah supirnya untuk mengawasinya mengerjakan sesuatu, sepertinya mobil mereka mogok dan aku mengenali yeoja itu. Tidak lain tidak bukan yeoja itu adalah Lee Hye Ri artis yang mempersulit hidupnya dengan mobil bobrok yang di milikinya. Aku heran dengannya… mengapa ia tidak juga mengganti mobilnya itu, padahal jika di fikir – fikir ia pasti mampu membeli sebuah mobil baru dengan royalti yang di dapatnya sebagai artis.

“ crittt.. “

 Ku buka kaca mobilku…

“ Hye Ria~aa.. Mobilmu mogok lagi ?”

Ia melihatku kaget..

“ ya… kenapa ?”

“ bodoh .. “ gumamku dalam hati

“kenapa kau tak mengganti mobilmu saja !!” seruku

“ tidak… ini masih bisa di gunakan .. “ jawabnya santai

“ ini akan mengganggu aktivitasmu dan mempersulit hidupmu,,, “jawabku

Dia hanya terdiam dan memberi perintah kepada supirnya
….
sumgyowatdon naye….
sujubun ma-um modu nege jul-kke (yeiyeye…)
chaga-un na-reu-rum-chiginun / noye miso
tajyo-itdon na-ye
odu-un ma-um modu nege yolkke (eyeiyeye…)
chidokhan naege umi-reul jun noye sarang
…..
‘Handphoneku’. Aku mengambil handphone ku dan melihat tulisan di layar ponselku itu ‘Luna’ –

“ tu…t.. Kevin ~ sii, kapan kau menjemputku ?” Tanya seorang namja di ujung sana

“ baiklah, aku akan segera ke sana… ada sedikit masalah di sini !”

“ tunggu aku ! aku tidak mungkin melupakanmu dan juga janji kita… “

“ ya… cepatlah… “ jawabnya

“click.. “ sambungan pun terputus

Aku berfikir ,jika aku membantunya itu akan membuat tanganku ini kotor saja, belum lagi waktu yang kumiliki sangat sedikit, mengapa mereka tidak menelpon bengkel saja. ‘Bodoh sekali  gadis itu’ gumamku. Aku tidak ingin turun untuk membantunya tapi aku menelpon bengkel terdekat agar dapat menuju kemari.

“ sial… “ seruku

‘Mengapa saat di butuhkan banyak bengkel yang tidak menjawab telpon ku’ apa mereka tidak ingin mendapat uang ‘ gerutuku.Jam di tanganku menunjukkan angka 18.10 di detik ke Sembilan aku berhasil menghubungi salah satu bengkel yang entah ada di mana ku paksa untuk kemari. Aku menyalakan mesin mobilku dan melesat melanjutkan perjalananku lagi –


Pukul 18.20..
 Akupun sampai di depan gerbang rumah Luna. Gadis itu pun menghampiriku, malam ini gadis itu menggunakan mini dress berwarna pink baby bercorak beruang berwarna putih yang menambah kesan cute pada dirinya-


“ apa kau suadah siap ..?” tanyaku memecah kekagumanku padanya

“ sudah 10 menit yang lalu .. “ jawabnya sedikit cetus

“ baiklah ayo kita jalan…” ucapnya

“tapi tunggu.. kau terlihat cantik malam ini..”

Aku mengatakannya karena memeng malam ini ia terlihat sangat cantik

“ bukankah… setiap hari aku memang cantik” jawabnya

“ akh,,, tidak… tapi kau benar – benar cantik malam ini !”

“ sudahlah… kapan kita jalan “ selanya

Aku mulai menyalakan mesin mobilku,, dan bergegas untuk jalan.. aku sedikit mencuri pandangan kearah namja yang duduk di sebalah kiri ku ini. Aku heran mengapa malam ini aku ingin sekali melihatnya, tapi aku harus berkonsentrasi menyetir. Deg… deg.. dadaku berdetak… mengapa aku canggung sekali malam ini, padahal jika di fikir, kami sering berjalan seperti ini, tapi malam ini beda. Ia tidak memulai pembicaraan denganku beberapa menit ini menambah kesan canggung di antara kami. Ku nyalakan tape di hadapanku agar keadaan ini menghilang-
….
Eonjengan I nunmuri meomchugil
Eonjengan I eodumi geodhigo
Ttaseuhan haetsari I nunmureul mallyeojugil

Jichin nae moseubi
Jogeumsshik jigyeoweojineun geol neukkimmyeon
Dabeorigo shipjyo
Himdeulge jikkyeoodeon kkumeul
Gajin geotbodaneun
Bujokhan geoshi neomunado manheun ge
Neukkyeojil ttaemada
Darie himi pullyeoseo na jujeoanjyo

Eonjengan I nunmuri meomchugil
Eonjengan I eodumi geodhigo
Ttaseuhan haetsari I nunmureul mallyeojugil

………

Huft… aku sedikit lega dengan keadaan ini..

“ apa kau suka lagu ini ? “  tanyanya

“Huft… kenapa gadis ini bertanya pertanyaan seperti ini membuatku gugup saja” gumamku dalam hati

“ tidak… “


“ mengapa kau putar lagu ini ?” tanyanya lagi

“ aiguh… mengapa pertanyaanya semakin menyudutkanku “ gumaku

“ agar kau tidak tertidur di mobilku yang nyaman ini, !  ejekku untuk menghidari pertanyaanya

Gadis itu mengendus kesal dan memukul lenganku

“ hahaha… maafkan aku, itu hanya bercanda… !”

Kamipun tiba di tempat yang biasa kami kunjungi, yah.. tempat ini adalah tempat yang sering ku kunjungi dengan Luna. Aku senang mendatangi tempat ini karena selain makanannya yang enak, suasana tempat ini seperti di Paris. Negara yang sangat kusukai dan akan menjadi targetku saat aku lepas dari bangku sekolah. Aku  memilih duduk di meja nomor 24 yang  terlihat agak jauh dari  kerumunan orang – orang yang makan di tempat ini . Aku duduk berhadapan dengannya, aku pun mentap wajahnya dengan jelas, beberapa menit kemudian kami pun memesan makanan, sembari menunggu makanan akupun mulai mengeluarkan keluhanku padanya. Aku senang tempat ini dan keadaan seperti ini, yah… seperti ini…. dengan yeoja yang bernama Luna yang ada di hadapanku ini…

Bersambung>>>>














6 komentar:

  1. masih penuh dengan typo,,-,-"
    tapi aku suka ceritanya,,:D
    hihihihi
    lanjutkan eonnie,,:D

    BalasHapus
  2. apa itu "lepek"?
    basicly, bagus kok unnie-ya..
    cuman kepanjangan kalo nyeritain semua kejadian pake pikiran semua tokohnya..
    mending salah satu aja..

    BalasHapus
  3. hahaha.. iya di coba di ff di judul yang lain nanti

    BalasHapus