U - Kiss

U - Kiss

Jumat, 04 November 2011

Because I'm....part 5


Part 5
Bong Baek Hi POV
Hari ini aku harus bekerja paruh waktu seperti biasa di café “ House”. Aku pun memutuskan untuk menaiki bus kota pagi ini. Sesampainya di halte yang ku tuju aku memutuskan untuk berjalan kaki  menambah sisa perjalananku sembari menikmati panasnya siang ini. Malam tadi Oppaku sepertinya tidak pulang, tapi mengapa ia tidak memberi kabar padaku, aku pun mencoba mengirim pesan padanya menanyakan mengapa ia tak pulang semalam, aku menutup ponselku sembari melanjutkan perjalananku dan menunggu balasanya..

“ akh… mengapa dia tidak membalas pesanku ?”
“ lebih baik aku menelpon Eonni !”
Aku mencari nama yeoja yang akan ku telpon, yeoja itu adalah kekasih dari oppa ku, mungkin semalam ia bersama dengannya-
“Click…” suara sambungan
“BraKKKK…”
“CrITTTTTT….”
sakit… kakiku sangat sakit… mengapa kakiku ini sulit sekali untuk di gerakkan… aku mulai mendasah.. seseorang yang menabrakku pun keluar dari mobil mewah itu.
“ apa kau baik – baik saja …”tanyanya
Aku tertunduk dan  mengendus kesal…  ku coba untuk berdiri tetapi sangat sulit, kakiku sangat sakit, namja itu pun membantu membopong tubuhku untuk berdiri, tetapi aku malah mengerjit…
“ apa kakimu sakit !!!” serunya  ia pun membawaku ke dalam mobilnya
“ tidak…. “ ujarku
“ jangan melawan, kau harus di bawa kerumah sakit..” perintahnya
Akupun menurut karena kakiku memang sedang sakit saat ini… tidak, tapi sakit sekali, mungkin saja kakiku ini patah karena tersempet atau tertabrak mobilnya, entahlah.. kejadian itu sangat cepat seperti mimpi. Aku mengankat dan menyentuh lenganku mengapa sangat perih… ketika ku lihat telapak tanganku ternyata darah-
“ akh… heszzz..” gumamku
Namja itu meliatku sembari berkonsentrasi menyetir
“ kau terluka… kumohon jangan menangis… aku akn membawamu ke rumah sakit  dan akan bertanggung jawab..” jawabnya
aku hanya terdiam. Tetapi aku senang mendengarnya, jarang sekali aku menurut seperti ini dengan orang yang tidak ku kenal dan tidak pernah ku temui, orang laki – laki baik seperti ini, kecuali Oppaku-
Kamipun sampai di rumah sakit, akupun mendapatkan perawatan.. tak lupa namja yang menabrakku pun mendampingiku samapi aku selesai mendapatkan perawatan-
“ apa kau tidak mau menginap dulu di sini ?”tanyanya
“ tidak… untuk apa ? aku sudah baikkan..”
“ mari ku antarkan kau pulang…” serunya
“ tidak terimakasih ini sudah cukup..”
“ tidak aku harus bertangung jawab… karena aku telah menabrakmu..” ujarnya
“tidak usah…”
 Maldo andwae nado mollae……
neoman baraboge dwaesseo…
Mi weohaebwado.. aereur sseobwadoh… soomgyeobwado andwaeneungeol…
Eereom andwae jaggu weonhae….
nege ppajyeotdago malhae…..
ggoo meur gweo bwado…. neo ppooningeol maldo…. andwae jiman neol saranghae…

itu suara handphoneku, ku raba saku celanaku untuk mendapatkan benda mungil yang berwarna putih itu-
“ yobseo..”
“ apa kau tadi menelpon ku ?” tanyanya
“ ya…, apa Key Oppa bersamamu ?”
“ tidak.. tapi tadi malam ia menghubungiku katanya ia memiliki beberapa pekerjaan, jadi  harus lembur dan ia menyuruhku untuk memberitahuakanmu karena batrai handphonenya Low.. maaf aku lupa memberitahukanmu. Tapi mengapa kau menelponku dan berteriak..?”
“ apa..eonnie mendengarnya ?”
“ tentu saja… aku panik tapi kau lalu memeatikan telponmu..”
Aku menghentikan langkahku yang sedari tadi menyusuri lorong rumah sakit untuk keluar dari sini, ku tatap orang di sebelahku masih memperhatikan setiap langkahku dan ikut berhenti melangkah. Ia pun menatapku-
“ Eonnie… aku tadi mengalami kecelakaan ..”
“ apa…!!!” serunya
“ Sekarang kau di mana ?” tanyanya khawatir
“ aku ada di rumah sakit “ jawabku
“baiklah.. aku akan segera menjemputmu… jangan hubungi key.. karena nanti dia pasti akan khawatir..”ucapnya
“tidak… aku baik – bak saja,,, Eonnie kau ti..”
“ tidak.. aku akan menjemputmu kau tunggu di situ saja..” serunya kemudian ia mematikan handphonenya.
Aku dan namja itupun melanjutkan langkah kami dan tibalah kami di taman rumah sakit. Aku memutuskan untuk duduk di bangku taman itu karena kakiku terasa berdenyut sekaligus untuk menunggu Amber Eonnie. Namja itu pun duduk di sebelahku-
“ apa kakak mu akan menyusul mu ?” tanyanya
“ iya…”
“ baiklah… Maaf aku belum memperkenalkan diri padamu .. namaku Lee Jin Ki kau dapat memanggilku Onew “ serunya sembari mengulurkan tangan.
“ Baek Hi.. “ sahutku menyambut uluran tangannya
Namja itu mulai menceritakan kejadian mangapa ia dapat menabrakku tadi, aku pun mendengarkan penjelasannya satu persatu,entah mengapa mataku ini sulit  sekali untuk di control oleh otakku ia memfocuskan pada satu titik di diri namja itu. Wajah.  Aku memperhatikan wajah namja itu… ternyata dia sangat tampan. yah.. tampan, ia juga namja yang baik karena sampai detik ini ia tidak melepaskan tanggung jawabnya karena telah menabrakku.
“ kau di sini..” seru seseorang yang ada di sebelahku
“ oh… Eonnie “ jawabku
Aku baru menyadari ternyata amber Eonnie sudah berada di sebelahku, sepertinya aku sedari tadi hanya memandangi wajah namja yang kini ada di sebelahku-

Amber Josephine Liu POV
Aku baru selesai dari mandi pagi dan bergegas menuju dapur untuk mengisi perutku karena hari ini aku akan ke bank untuk mengambil uang ku –
….
Hot Summer Ah Hot Hot Summer Hot Summer Ah Hot Hotneomu deowo
Hot Summer Ah Hot Hot Summer Hot Summer Ah Hot Hotige je mat

Hot Hot Hot Hot Summer Hot Hot Hot Hot
Hot Hot Hot Hot Summer Hot Hot Hot Hot
….
“ yobseo..”
“ akKKKHH….”
“ ya… Baek Hi…”
“ tut.. tut.. tut…” suara sambungan tertutup
Aku terdiam, ada apa dengan gadis itu, mengapa ia berteriak. Tiba – tiba aku merasa bersalah karena lupa memberitahukan pesan yang disampaikan Key kepadaku . aku mencoba menghubungi handphone gadis itu tapi hasilnya nihil, mungkin ia sedang melakukan kesalahan yang besar dalam pekerjaannya sehingga tadi ia berteriak, karena kakak beradik itu hampir mirip sifatnya, meskipun mereka tidak satu darah-
…….
Selesai mengambil uang yang ku inginkan di bank, aku bergegas pergi dari bank untuk  mendatangi rumah key dan melihat keadaan Baek Hi karena gadis itu tidak bisa di hubungi –
Ku coba lagi menghubungi gadis itu-
“ ah… baek hi…”
“ apa kau tadi menelpon ku ?”
“ ya…, apa key oppa bersamamu ?” tanyanya
“ tidak.. tapi tadi malam ia menghubungiku katanya ia memiliki beberapa pekerjaan, jadi harus lembur dan ia menyuruhku untuk memberitahuakanmu karena batrai handphonenya Low.. maaf aku lupa memberitahukanmu. Tapi mengapa kau menelponku dan berteriak..?”
“ apa..eonnie mendengarnya ?”ujarnya
“ tentu saja… aku panik tapi kau lalu memeatikan telponmu..”
 “ Eonnie… aku tadi mengalami kecelakaan ..” jawabnya
“ apa…!!!”
“ Sekarang kau di mana ?” tanyanku khawatir
“ aku ada di rumah sakit “ ujarnya
“baiklah.. aku akan segera menjemputmu… jangan hubungi key.. karena nanti dia pasti akan khawatir..”
“ tidak…aku baik – bak saja,,, Eonnie kau ti..”elaknya
“ tidak.. aku akan menjemputmu kau tunggu di situ saja..”
“click…” ku tutup ponselku
Akupun mempercepat langkah mobilku..
“aiguh,,, kenapa lagi dia.. mengapa ia bisa tertabrak… “gerutuku
…..
Setelah sampai di parkiran mobil rumah sakit tempat Baek Hi di rawat, aku mempercepat langkahku untuk mencari keberadaan yeoja tersebut. Dari ajuh aku melihat yeoja yang ku cari duduk di bangku taman rumah sakit dengan seseorang namja yang duduk di sebelahnya sembari menceritakan sesuatu, sepertinya yeoja tersebut tersihir dengan namja itu tanpa menyadariku-
“ kau di sini..”
“ oh… Eonnie “ jawabnya
Aku menatap mereka bergantian, mereka sontak berdiri menatapku. Namja di samping gadis itupun member hormat kepadaku dengan anggukkan-
“ eonnie… perkenalkan ini Jin Ki Oppa… “ seru namja itu
“ ne… ( aku menunduk ) “
“ Oppa… ini Amber eonni…”cetusnya lagi
“ maaf aku telah menabrak adikmu….”
“ apa kau tak apa? ( tanyaku sembari melihat yeoja di hadapanku dengan seksama dari ujung kaki hingga ujung rambutnya)”
“ seperti yang unnie lihat,,,” tegasnya
“ bagai mana ini bisa terjadi ?” tanyaku pada namja itu sembari menatapnya.
Namja itupun menceritakan apa yang terjadi pada ku tak lupa permintaan maafnya atas kejadian ini… akupun berpamitan padanya dan segera membopong Baek Hi untuk masuk ke dalam mobilku, tetapi sepertinya namja yang menabrak Baek Hi ini juga ikut membopong yeoja itu dengan dalih sepertinya Baek Hi kesulitan untuk berjalan. Aku tak tau itu alasan atau apa tetapi Baek Hi tidak menolaknya..
Author POV
Bel istirahat berbunyi, siswa – siswi MBS school berhambur menuju pusat pengisian tenaga yang menyediakan berbagai energy cadangan yang akan di salurkan ke dalam tubuh. Kantin. Yah.. tempat melepas kepenatan setelah beberapa jam menyumpal otak dengan pelajaran – pelajaran yang menguras tenaga.
Terlihat seorang gadis berdiri di ambang tangga tingkat 1 sembari memainkan  perban yang terbalut di lengan kirinya. Gadis itu terlihat seperti patung mumi yang bertahun – tahun tidak di perhatikan oleh cagar budaya, lengan kirinya di balut oleh perban sampai ke siku, kakinya di ‘gifsun’ dan di perban erat hingga di bawah lututnya tak lupa almunium penyangga ( tongkat ) yang membuat tegak tubuhnya -
“ yak… kenapa ia lama sekali keluar..!!” seru yeoja itu
Beberapa menit kemudian mata yeoja itu tertuju pada seseorang gadis berambut ‘segi’ yang sedang berjalan mendekatinya-
“ kau… lama sekali ! apa kau ingin melarikan diri dariku..?”
“ angio… jam pelajaran  baru saja selesai, kau tidak mengerti..” jawabnya
“ neo’… kau berani membantahku… “
“ angio… aku hanya memberitahukanmu saja..” balasnya
“ cepat belikan aku makanan ! bawa kemari.. sebelum jam habis  dan hukumanku di lanjutkan kau harus membawakanku “Burger” dan air mineral…  arra..! jika kau kemari dalam waktu yang lama akan ku lempar tas mu dari tingkat ini…”
“ baiklah… !!! sampai kapan kau akan menindasku seperti ini ( bentaknya )… Burger, tanpa tomat, tanpa sayur,  hanya daging, keju dan saus… dan air mineral… itu kan..!!!” serunya kesal
Gadis bernama Baek Hi itu tersenyum penuh kemenangan-
“ wah…  kau menghafalnya dengan baik aku tidak menyangka jika kau dapat menghafal itu semua”
“ pergilah…. “ perintah Baek Hi

Jung Ji Eun POV
Jam pelajaran pertama telah selesai akupun harus segera bergegas untuk keluar karena ada seseorang yang menungguku, aku harus memenuhi setiap keinginan gadis yang menungguku itu, karena… yah.. selain aku ingin mengingat masa laluku aku juga ingin menjadi temannya.. karena menurutku gadis itu kesepian-
…..
Flah back
Pertama kali masuk sekolah ini,
“tit… tit…”
“tit… tit… “
“ Nona… apa kau tidak mendegar suara klakson mobilku “ ( saat pertama kali masuk sekolah ketika aku ingin memarkirkan mobilku, tetapi gadis yang bernama Baek Hi itu tepap saja berjalan lambat di jalurku, sehinggan membuatku lama memarkirkan mobil).
Gadis itu hanya menengok dan menatapku dengan tatapan sinis, aku tidak menggubrisnya dan memutuskan untuk menunggunya hingga ia benar – benar jauh-
“ perkenalkan nama saya Jung Ji Eun … kalian dapat memanggilku Ji Eun..”
“ silahkan duduk di sebelah “Byong so” ( nama teman yang duduk di sebelahku ) ! perintah guru
Aku mengangguk dan berjalan menuju, meja yang diperintah..
“Brakkk..”
Hahahaha… hahaha… hahahah ( tawa riuh kelas… )
Yah,,, di hari pertama ku masuk sekolah aku terjatuh di dalam kelas karena kakiku tersandung, tidak, tapi sengaja di sandung oleh seseorang, ketika ku cari asal penyebabku terjatuh ternyata dia…, seorang yeoja  yang tadi pagi ku klakson karena menghalangi jalanku-
….
Pelajaran kedua telah selesai-
“ kau…” tunjuk Baek HI
“ aku…..” sahutku polos, aku mengamati gadis itu sedari tadi, tetapi fikiranku melayang entah ke mana, sepertinya fikiranku berjalan pada masa laluku, mungkin aku terlalu berharap dan berkhayal untuk bertemu dengan seseorang yang membuatku kembali ke korea ini, yah… dialah tujuan utamaku. Jika aku menemukannya nanti, Aku akan mengucapkan terimakasih padanya… karena sekarang aku bukanlah seseorang yang lemah…
Gadis di sebrang sanapun menggeleng
“ aku..” sahutku lagi…
“ tidak!!!! “ teriaknya , “ bukan kau bodoh tapi , dia.. Byung So yang ku maksud !” serunya
Aku terdiam.. mengapa aku bergemberia sekali, lama sekali aku tidak pernah di marahi seperti ini, apakah ini jalan untukku jika ingin bertemu dengan orang itu, meskipun aku tidak mengetahiunya-
“ hei… Byung So mengapa kau mencoret mejaku ?” tanyanya
“ tidak… apa kau menuduhku ?” Tanya Byung So
“ siapa lagi jika bukan kau.., apa kau dendam jika aku tidak merestuimu dengan Key, cepat bersihkan mejaku dari gambar jelekmu itu “
“ kau menyuruhku ..” seru  Byung So
“ kau tidak mau… sudah jelas kau yang melakukannya..” ujar gadis itu sembari mendekati Byung So
“ baik… aku mengerti, tapi kau jangan memukulku …!!!! “ seru gadis itu
Aku mengamati mereka, sepertinya akan terjadi peperangan besar di sini, aku memandangi di sekeliling kelas, akh… aku mengenal gadis di ujung sana. Luna. Gadis itu namapk lengang dengan buku yang di bacanya, sepertinya ia terlalu larut dalam bukunya itu, berbeda dengan seseorang di depan dan di sebelahku yang berteriak – teriak samapai membuat telinggaku berdenyut, lebih baik aku menemui Luna saja-
“ apa ini juga kelasmu ?” tanyaku
“ ya… “ jawabnya masih berkonsentrasi pada bukunya
“ sRakkk…. “
Seketika semua orang sejurus menghadap sumber suara itu, bahkan Luna yang sangat berkonsentrasi membaca sekalipun-
“ kau… “ seru gadis yang sedang sibuk mengelap meja  dan terhenti ketika meliaht kejadian tadi.
“kenapa…. Kau membuang tasku.. “ seru gadis itu lagi
“ itu akibat perbuatanmu sediri, kau juga tidak ingin di jahili seprti inikan makannya jangan menjahiliku lagi..” ucap Baek Hi tegas lalu meninggalkan ruangan itu.
“ akh,,, dia menggangu konsentrasiku.. “ sahut luna
Aku hanya heran memikirkan kejadian tadi.. gadis itu benar – benar..
“ apa kau ingin ikut ke perpustakaan .. ?” Tanya Luna
Aku menurut, aku masih penasaran tentang gadis itu, akupun mulai nenanyakan berbagai macam pertanyaan tentang gadis itu. Luna pun memberitahukan beberapa kejadian yang ia tau, termasuk bahwa gadis itu adalah seseorang yang tidak memiliki ayah dan ibu. Aku tertarik, pada gadis itu, sepertinya ia kesepian dan aku pun memohon padanya untuk menjadikanku temannya tapi dia malah memperlakukanku seperti budaknya. Tapi aku menerimanya kerena memang aku menyukai sifatnya yang jujur itu.
End-
……
“ dasar dia membuatku sibuk saja… “
“ aku ini temannya atau pembantunya…”
Huft.. hari ini kantin sangat penuh aku bahkan harus mengantri untuk mendapatkan antrian di bagian   “drink” untuk mendapatkan minuman.. 5 menit kemudian aku beralih ke antrian makanan dan aku memesan “ Burger” yang di inginkan Baek Hi. Praktis waktu istirahat pun selesai aku hanya dapat membawa itu semua tidak sesuai dengan keinginannya_
Aku berlari untuk mepercepat langkahku, takut – takut jika Baek Hi benar – benar membuang tasku..
“ Nona,, tali sepatu mu terlepas..” kata seseorang di sana
Aku tidak memperdulikannya dan terus saja berlari kecil-
“ barak… “
“ ais… aku terjatuh di saat seperti ini pabo… sepatu sial..” gumamku..
Akupun mencari di mana air mineral yang ku pegang tadi,
“ kau mencari ini…” jawab seseorang di ujung sana ( sembari mengulurkan tangannya )
“ gomawo… ( aku pun menyambut uluran tangan namja itu, tapi sialnya dia membelokkan tujuan tangannya pada burger yang ada di tangan kiriku yang sedari tadi ku pertahankan )”
“ aku pegangkan dulu burgermu..!” ujarnya ( dengan gaya cool yang di milikinya  ).
Aku mengendus kesal, yah.. aku kesal karena aku merasa malu dengan hal bodoh yang ku lakukan tadi, aku mendongak menatap lagi wajahnya sepertinya ia seseorang yang pendiam dan lembut-
“ lebih baik kau ikat sepatumu ..” ujarnya lagi dengan gaya coolnya namun santai
Dia pun berlalu dan meletakkan burger sial itu di atas meja kantin yang lenyap penghuni, karena memang jam istirahat telah usai. Otakku hanya bisa menampung kesialanku ini berulang – ulang kali –
….
“ ini buatmu..” seruku sambil tersenggal
“ kau lama sekali… aku ingin saja menyeretmu.. apa kakimu terlalu pendek..”protesnya
“ yak.. apa kau tidak terima.. kau tau.. ( aku menghentikan ucapanku karena menerutku berdebat dengannya sama saja menyuruhku untuk masuk ke lubang Buaya )”
Aku tidak menghiraukannya dan segera menuju kelas, sepertinya kelas tengah lengah karena telah di isi oleh seorang guru-
“ ais,,, “
Tepat seperti dugaanku ini jam “ Sains” guru yang mengajar kami adalah guru ‘perfecto’ jadi sedikit saja melakukan kesalahan kami harus berurusan ke BK, begitu halnya juga dengan Baek Hi. Jika mengigat gadis itu, ingin rasanya aku menjitakknya. Huft… untung aku memiliki kesabaran yang cukup tinggi untuk menghadapinya-
“srett..”
“ akh.. kesalahan apa yang kau lakukan ? “ Tanya guru itu
Ia pun menekan salah satu tombol informasi sambungan kelas.. sepertinya ia memanggil ‘Dewa kedisiplinan’. Dugaan ku tidak meleset sedikitpun karena namja itu sekarang ada di sebelahku-
“kau akan di urus olehnya, saya memiliki tugas di kelas X hari ini “ jawabnya sembari berlalu.
Namja tadi, yang telah berubah posisi kini ada di depanku. Ia menatapku heran dan menjatuhkan dirinya pada kursi kebesarannya, hal inilah yang  malas ku dengar darinya sederetan peraturan yang akan di bacakaannya-
“ apa yang kau lakukan ?” tanyanya
“ ehm.. ( otakku mulai megingat Baek Hi kembali ) aku tidak melakukan kesalahan apapun aku hanya terlambat masuk “ paparku
“ KAU.. INI BUKAN KAU, AKU TAU SEPERTI APA KAU INI !” serunya
“ akh,, kau menyia – nyiakan waktu tesku saja hari ini di kelas ..” ujarnya lagi

perkataannya sempat membuatku merinding, ia kira ia seorang peramal yang bisa membaca otakku. Setelah panjang lebar menutupi kesalahanku. Namja itupun menyerah dan menyuruhku membuat surat pernyataan sebagai hukumannya-
Lee Jung Hwan POV
Aktifitas sekolah hari ini pun telah usai, aku berjalan menuju parkiran mobilku untuk bergegas pulang karena tugas sekolah yang harus ku selesaikan cukup banyak. Aku meraba saku celanaku ketika tak ku temukan kunci mobil yang ku cari-
“ akh.. sial aku melupakannya “ gumamku
Aku pun memutuskan untuk kembali ke kantor untuk mengambil kunci kelas kami, dan membukanya.
Aku menyusuri koridor bawah sekolah ini, sekolah kami terdiri dari tiga tingkat gedung. Gedung teratas adalah ruang kelas satu, gedung kedua adalah ruang kelas dua, dan lantai dasar yang menjadi jantung dari sekolah ini,yaitu kantor, kantin, ruang osis, Bk, Wc Utama, beserta lapangan basket dan gedung futsal, tak lupa juga kelas ku. Kelas XII, ruangan yang penting di latai atas menurutku adalah perpustakaan, yang ada di lantai dua.  Sekolah ini sangat lengang dan sedikit mengerikan menurutku, tidak,, terkadang aku malu dengan statusku sebagai ketua osis dan Bk yang masih mempercayai adanya hantu,
“ cih.. lucu sekali “ gumamku sembari tersenyum renyah
Aku mempercepat langkahku menuju kelasku, setelah mendapat barang yang ku inginkan aku menuju kantor dengan arah yang berlawanan dari arah datangku tadi, kini aku memutar jalur perjalanku yang melewati WC utama kami-
“ aku akan berkeliling sebentar “ gumamku dalam hati
“Srusszzzz…” suara pancuran air dari salah satu WC utama
Aku menghentikan langkahku, namun tiba – tiba air itu mati dan hanya ada titik – titik air yang terjatuh, aku tidak menegtahui apa yang terjadi karena jarakku tidak terlalu dekat dan beberapa Pintu WC utama yang tidak terbuka seutuhnya-
“tis…”
“tis…tis..” suara tetesan air dari keran
“Ais…” gumamku
Aku membeci keadaan ini, aku memang seorang ketua osis sekaligus wakil Bk di sini tapi jika hal seperti ini nyaliku juga ciut, aku berfikir sejenak “ apakah aku harus memeriksa WC itu satu – persatu “-
“yobseo… ?“ seruku
Tidak ada jawaban atas pertanyaanku, kini aku semakin mendekati lorong WC utama. Yah,, tepat satu langkah aku berdiri di tengah – tengah lorong WC utama sekolah ini,
“ apakah aku harus memeriksanya satu persatu ?” tanyaku ragu dalam hati
Namun fikirannku di kalahkan oleh ketakutanku, aku bukan pengecut tapi sekali lagi jika aku dalam keadaan seperti ini aku akan menjadi orang yang cukup konyol juga.
“ tidak..” ucapku
Aku memutuskan meneruskan perjalananku untuk kembali ke kantor dan menaruh kunci ini lalu pulang, baru beberapa langkah kakiku membelokkan arah ke jalur perjalanan menuju kantor, suara air keran dari salah satu WC utama pun bergemerisik lagi-
“ SresZZZ…” melaju
“ SresZZZ… “ melemah
“ yobseo…” kataku lagi ( sembari kembali menghadap kearah lorong WC
“ apa ada orang di sini ..?” seruku lagi
Tubuhku merinding ketika aku akan meninggalkan tempat ini, langkahku terhenti kembali karena otakku menolaknya, yah.. menolak karena otakku berfikir aku harus mencari sumber suara itu dan melihat apa yang terjadi di sana..aku harus mengetahuinya takut – takut jika terjadi sesuatu pada salah satu murid di sekolsh ini *( bunuh diri )* atau ada keran air yang rusak.. Entahlah. Akupun menyusuri lorong dan sedikit membuat kuda - kuda sembari membuka satu – persatu pintu WC yang berjejer  di kanan dan kiriku-
Pinti 1 :
“ Brak…” suara pintu yang ku tendang dengan kaki ku..
Tidak ada
Pintu 2 :
“ brak… “
“ drak…”
“ Huwa… caw…” seruku memasang kuda – kuda
“ sial… “ ternyata suara gayung yang terjatuh dari bak WC,
“ jantungku hampir saja berlari meninggalkanku” gumamku pelan, karena lebih besar lagi suara kentut ayahku
Pintu ke 3 :
 Aku bersiap – siap untuk pintu yang ke tiga . di sini langkahku ku pelankan dan memasang kuda – kuda ekstra-
“ Brak…”  Nihil
Pintu ke 4 :
Aku sudah menyerah karena tenaga ku  sedikit terkuras akibat hal bodoh ini, dahiku mulai berkeringat, sepertinya aku cukup lelah untuk melakukan kuda – kuda lagi, mungkin suara itu karena fikiranku yang melayang  dan membayangkan yang tidak – tidak tadi-
“ SreTTT…” suara dercitan pintu yang ku dorong dengan tanganku
“HWaaaaaaaaaa……. “
Bersambung>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar